China adalah pasar yang sangat besar. Dengan jumlah penduduk sekitar 1,3 miliar dan pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia, China adalah calon pembeli yang tak boleh diabaikan begitu saja. Termasuk, bagi raksasa industri jasa dan informatika. Peningkatan pesat kelas menengah di China menjadi kue yang sangat menggiurkan. Namun, semua itu tak mampu membuat Google bertahan di China. Perusahaan yang besar berkat search engine-nya ini memutuskan meninggalkan negeri panda itu. Tak tanggung-tanggung, Google berencana menutup semua operasinya di China. Alasan resmi yang dipakai Google adalah tidak tahan dengan serangan para peretas (hacker) yang mengganggu sistem komputernya di negeri yang diperintah partai komunis itu. David Drummond, Kepala Eksekutif Pengembangan Korporat dan Urusan Hukum Google, dalam blog pribadi mengungkapkan bahwa pihaknya telah menemukan "serangan yang sangat canggih” atas infrastuktur Google yang berasal dari China. "Serangan-serangan ini... membuat kami memutuskan untuk meninjau kelayakan operasi bisnis kami di China," tulis Drummond dalam blog yang dikutip Harian New York Times. Drummond tidak menyebut apakah Google sudah mengidentifikasi pihak-pihak yang melakukan serangan cyber ke jaringan komputer mereka. Namun banyak pihak yakin alasan sebenarnya adalah Google tidak tahan terhadap penyensoran terus menerus yang diterapkan Pemerintah China. Dengan hengkangnya Google dari China, perusahaan itu terang-terangan mengatakan tidak akan lagi bekerja sama dengan Pemerintah China untuk menyensor semua data dan informasi bagi pengguna internet di sana. Salah satu fenomena yang membuat google tidak betah adalah gencarnya serangan para peretas yang berusaha mengakses akun milik para aktivis HAM China di operator e-mail milik Google, Gmail. Tak hanya itu, serangan cyber juga terjadi pada laman milik 20 perusahaan besar di sektor keuangan, teknologi, media, dan kimia. Dengan tutupnya kegiatan Google di China, Drummond menyatakan perusahaannya tidak lagi menyensor data laman pencari informasi Google berbahasa Mandarin. Google akan bertemu pihak berwenang di China, merundingkan kemungkinan mengoperasikan laman pencari yang tak disensor di China. "Kami sadar bahwa kebijakan ini akan menutup laman Google.cn dan berpotensi menutup kantor-kantor kami di China," lanjut Drummond. Dia menegaskan bahwa keputusan ini berdasarkan arahan dari para eksekutif Google di Amerika Serikat dan "tanpa sepengetahuan atau keterlibatan para staf di China."Google" pertama kali beroperasi di China pada 2006 setelah sepakat dengan persyaratan dari pemerintah bahwa mereka harus menyensor semua data dan informasi laman yang masuk di situs khusus untuk pengguna internet di China. Saat itu Google yakin bahwa operasi mereka di China bisa meredam upaya sensor yang lebih besar dari pemerintah atas laman mereka sekaligus bertujuan menyediakan informasi yang lebih banyak dan terbuka bagi warga China. Kendati berecana keluar dari China, Google menyatakan tetap memantau pembatasan-pembatasan di negeri itu dan selalu mengkaji keputusan mereka secara berkala. Langkah Google yang mungkin segera keluar dari China belum tentu membuat perusahaan besar lain mengikutinya. Namun, pernyataan terbuka Google Inc menegaskan “situasi sebenarnya” bisnis di China. Pasar China sendiri bagi Google menyumbang tidak terlalu besar. Meski potensinya luar biasa, namun pendapatan Google di China diperkirakan 200-600 juta dollar AS (sekitar Rp 1,9-5,7 triliun) per tahun, sementara total pendapatan Google dis eluruh dunia mencapai 22 miliar dollar AS atau sekitar 209 triliun. Sementara Whit Andrews, analis dari lembaga survei Gartner menyebut langkah Google ini akan memaksa perusahaan besar lain seperti Microsoft Corp, SAP, dan Oracle untuk mempertimbangkan langkah serupa. “ Namun, sudah pasti keputusan seperti itu akan berdampak lebih besar bagi perusahaan teknologi lainnya dibanding yang dirasakan Google,” katanya. Pengamat lain dari Northeast Securities, Ashok Kumar menyebut China masih terlalu kuat untuk ditekan oleh perusahaan besar mana pun. “Jika Anda ingin bermain di China, maka ikutilah aturan mereka,” katanya. viv, rtr, spd Letak luas: 1°18′ LU 103°51′ BT Batas-batas wilayah: -Utara: Malaysia -Timur: Kalimantan(Indonesia) -Selatan : Sumatra(Indonesia) -Barat : Sumatra(Indonesia) Iklim: Tropis Bentang alam: 692,7 km² Penduduk: Penduduk Singapura terdiri dari mayoritas etnis Tionghoa (77,3%), etnis Melayu yang merupakan penduduk asli (14,1%), dan etnis India (7,3%), dan etnis lainnya (1,3%). SDM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar